-->

Sibuk dengan ngeGosip Anak Tetangganya Pacaran, Anaknya sendiri Justru Hamil Di Luar Nikah, Malukan Jadinya...

Ada pepatah yang bilang bahwasanya semut di sebrang lautan terlihat, saat gajah di pelupuk mata tak terlihat. Hal ini sepertinya sering berjalan di kira-kira kita. Sebuah ungkapan yang sekaligus berarti sindiran manakala kita rajin untuk membahas aib maupun kekeliruan orang lain, namun kekeliruan sendiri tak pernah di sadari.

Dalam suatu waktu, di tempat tertentu seorang ibu yang termasuk merupakan keliru seorang istri dari kepala desa. Suatu saat ditengah aktivitas berbelanja, ia merupakan orang yang senang sekali membahas orang lain. Terutama jikalau perihal selanjutnya berkenaan bersama aib orang lain.

Saat itu ia tengah asik menggosipkan seorang anak tetangga. Biasalah andaikan satu orang tengah bergosip maka yang lainnya ikut menimpali. Seperti yang berjalan terhadap ibu-ibu yang senang gosip satu ini. "Eh jeng tau ga, itu anak bu nganu jaman sering pulang malam".

Lantas teman yang lain pun menimpali, "saya dengar kerjaannya anak itu senang pacaran terus" bersama semangat ibu yang lain menjawab. Lantas mereka pun berbincang panjang lebar.

Pada saat orang tua yang di ghibah tengah lewat sesudah itu ibu-ibu yang tengah membahas anaknya pun sesudah itu diam sejenak dan menyapa. "Lagi belanja ya bu, wah kembali brong nih" sapa istri kepala desa terssebut.

"Nda bu, hanya beli sayur ini saja membuat masak di rumah. Yuk mangga bu saya duluan ya" jawab ibu yang anaknya tengah di ghibah tersebut. Samar-samar ibu ini mendengar apa yang di bicarakan perihal anaknya, namun ia berupaya sabar dan menanti konfirmasi anak gadisnya tersebut.

Saat di rumah, ia menanti anak gadisnya itu pulang dan sebenarnya saat ia pulang kebetulan larut malam. Lantas di tanyalah sang anak, dan sebenarnya menurut anaknya ia tengah bekerja sembari mengerjakan skripsi untuk tugas akhirnya. Karena perihal selanjutnya dilakukan untuk menghemat paket internet yang mana ia sanggup memakai fasilitas kantornya di saat selesai ia bekerja.

Sejatinya sebenarnya anak ibu ini merupakan anak yang tidak neko-neko apalagi ia merupakan anak pekerja keras yang paham keadaan perekonomian ke-2 orang tuanya. Ia berupaya agar sanggup mengangkat perekonomian keluarganya, dikarenakan ayahnya hanya bekerja serabutan sebagai seorang tukang bangunan.

Sementara itu sang ibu istri kepala desa itu begitu terlalu memanjakan anaknya. Anak wanita salah satu selanjutnya senantiasa dituruti apa yang di maunya. Bahkan saat anaknya mengidamkan nampak pun di ijinkan begitu saja agar sang anak bahagia.

Begitu selanjutnya hingga hingga larut malam. Sementara ia memanjakan anaknya aktivitas bergosip bersama membahas sang ibu yang anaknya bekerja bersama tuduhan pacaran pun konsisten menerus di lakukan. Hingga pada akhirnya nama jelek terhadap anak selanjutnya banyak beredar.

3 bulan kemudiaan sepulang dari berbelanja sang istri kepala desa itu pun bingung lantaran anaknya nampak bersedih. Anak gadisnya yang ia manja selanjutnya murung selama waktu. Saat di bertanya ia tidak mengaku bersama apa yang berjalan saat itu.

Setelah dikorek lebih didalam dan sang ibu kaget bersama apa yang terjadi, lantaran anaknya ternyata hamil di luar nikah. Begitu malunya hingga sang ibu lebih dari satu hari malu untuk nampak rumah. Ia berupaya menyembunyikan apa yang terjadi. Namun terhadap pada akhirnya tetangga pun perlahan merasa paham apa yang berjalan dikarenakan keadaan anaknya makin terlihat.

Kisah diatas layaknya sanggup jadi pelajaran bagi kita semua. Walaupun kisah di atas fiktif namun sebenarnya perihal ini banyak berjalan kemiripan di kira-kira kita. Dan yang sanggup jadi pelajaran kita adalah, janganlah anda membahas kejelekan orang lain, dikarenakan suatu saat kejelekan selanjutnya dapat menimpa kita. Dan jikalau sudah berjalan maka penderitaannya dapat lebih berat dibandingkan bersama tuduhan yang kita lakukan. Semoga bermanfaat.

Sumber: kisah ini merupakan fiktif yang ditulis untuk memberikan pelajaran kita bersama

LihatTutupKomentar