Sebuah klub bernama Forum Poligami Indonesia (FP Indonesia) aktif menggelar "cara kilat mampu istri empat" lewat serangkaian bimbingan dan pelatihan di berbagai kota. Peserta dipungut ongkos jutaan rupiah untuk kelas sehari penuh.
Kontroversi Kelas Poligami:
• Topik yang ditawarkan meliputi cara cepat mendapatkan empat istri dan menjauhi perceraian
• Penyelenggara menunjukkan kesibukan ini tidak melanggar ketentuan yang ada
• Penentang menyebut poligami mengakibatkan kerusakan kaum wanita secara psikologis dan ekonomis
Meski sejumlah pengamat menyebut umumnya penduduk Indonesia tidak menyetujui praktek poligami, tapi tersedia beberapa yang membantu pernikahan bersama lebih berasal dari satu istri ini.
FP Indonesia tampaknya menyaksikan kesempatan selanjutnya terlebih di kalangan pria Muslim konservatif dan memberikan tawaran untuk ikuti bimbingan dan persiapan kehidupan poligami.
Menurut FP Indonesia, mereka lebih-lebih menyediakan bimbingan bagi mereka yang terlampau telah siap untuk memulai poligami dalam kelas yang mereka adakan.
Salah satu penyelenggara, Vicky Abu Syamil (32 tahun), menunjukkan mereka mendambakan membimbing dan edukatif Muslim yang nyata-nyata mendambakan memasuki kehidupan poligami.
Dalam brosur FP Indonesia yang beredar di tempat sosial disebutkan, peserta dipungut ongkos Rp 3,5 juta untuk satu kali kelas.
Kelas poligami diikuti peserta pria dan wanita yang serius ingin memasuki kehidupan rumahtangga dengan lebih dari satu istri.
Kelas ini dibatasi sampai 20 peserta dan khusus peserta wanita dan alumni peserta sebelumnya dapat diberikan potongan harga 50 persen.
Materi seminar ini meliputi bagaimana mengawali dan membina rumahtangga poligami, cara cepat meraih empat istri, serta bagaimana menghambat perceraian didalam keluarga poligami.
"Saya sendiri menikah pertama th. 2006 dan menikah yang kedua terhadap 2011. Prosesnya tidak sebentar didalam berikan pemahaman keilmuan untuk mengambil alih keputusan besar," kata Abu Syamil kepada ABC.
Abu Syamil menyebutkan tersedia satu kaidah yang dia yakini, yakni al pengetahuan qobla qoul wa amal, bermakna pengetahuan didahulukan sebelum perkataan dan perbuatan.
"Tentu pengetahuan yang berasal dari langit, disampaikan oleh manusia terbaik dan telah teruji di setiap zaman. Yaitu Alquran dan Sunnah," katanya
FP Indonesia telah menggelar beraneka kelas sehari di beraneka kota dan kelas seterusnya dijadwalkan dapat digelar terhadap pertengahan April di Jakarta.
"Dari sejuta pria cuma satu yang menampik poligami"
Seorang pria asal Jember yang secara terbuka meniti kehidupan poligami yakni Fadil Muzakki Syah, putra dari seorang tokoh agama setempat.
"Saya masih yakin pepatah lama. Dari sejuta perempuan, cuma satu yang senang dipoligami. Sebaliknya, dari sejuta pria, cuma satu yang menampik poligami," ucap Fadil seperti dikutip Jawapos lebih dari satu pas lalu.
Fadil mengakui peran istri pertamanya benar-benar besar, karena tanpa restunya, Fadil tidak akan sanggup menikahi istri ke dua dan ketiganya.
Menurut Nina Nurmila dari Komnas Perempuan, meski para suami yang membantu poligami cenderung menampilkan keharmonisan rumahtangga, tapi umumnya istri yang dipoligami memang mengalami penderitaan, baik secara psikologis maupun ekonomis.
Nina, yang riset PhD-nya di University of Melbourne mengkaji kehidupan poligami di Indonesia, menyebutkan didalam penelitiannya ditemukan bahwa para istri yang dipoligami itu selalu terpinggirkan.
Para istri kedua, katanya, selalu berada di posisi yang tidak untung karena pernikahan mereka jarang yang dicatatkan di KUA. Hal itu menyebabkan mereka tidak miliki posisi hukum jikalau terjadi sengketa harta rumahtangga.
Meski pekan ini tempat di Indonesia melaporkan hanya 879 permintaan izin poligami yang dikabulkan oleh pengadilan agama di Indonesian sepanjang 2018, tetapi Nina memperkirakan ada kurang lebih 5 % rumahtangga yang mempraktekkan poligami.
Aminuddin Yaqub berasal dari majelis fatwa MUI yang dihubungi ABC menjelaskan, pihaknya belum dulu terima pengaduan atas digelarnya kelas-kelas poligami di beragam kota.
MUI juga, katanya, tidak di dalam posisi melarang praktek poligami dan sikap instansi ormas-ormas Islam ini berkenaan poligami telah amat jelas.
"Poligami itu dibolehkan. Artinya, bukan wajib, tidak dianjurkan, dan tidak dilarang. Namun bisa jadi haram kalau mendatangkan kemudaratan bagi keluarga bersangkutan," kata Aminuddin kepada ABC.
Nina Nurmila memperkirakan praktek poligami tidak dapat dilarang di Indonesia di dalam kala dekat, terutama gara-gara para pria yang mendominasi perpolitikan tidak menjadikannya sebagai isu politik.
"Saya kira kontroversi ini dapat terus berlangsung. Upaya menjadikan poligami ilegal belum dapat sukses di dalam 10 sampai 20 tahun ke depan," ujarnya.