"2x surgery... Damn this scar gonna look scary... #SmokingKill Ga nyangka di usia 33 bakal ngalamin 1x operasi thorakoskopi n 1x operasi thorakotomi untuk jahit lubang di paru2, telah 2bulan lebih n masih tahap recovery sampai sekarang n ini cm gara2 rokok... So plss stop smoking... Percaya d sakit n sengsara nya ga sebanding serupa enaknya."
Itulah postingan yg ditulis Pak Richard Suhanto yg tengah menekuni recovery pasca operasi yg dijalaninya lebih dari satu hari lalu. Dalam statusnya Richard mengingatkan para perokok untuk berhenti merokok krn derita sakitnya tak sebanding bersama dengan nikmat rokok yg beliau hisap ketika masih sehat. Smg beliau lekas diberinkesembuhan supaya bs konsisten turut berkampanye #StopRokok
Torakoskopi itu sendiri adalah suatu prosedur untuk mendiagnosis kasus di dalam rongga pleura (ruang antara susunan luar paru‐paru dan susunan di dalam tulang rusuk). Prosedur pleurodesis dapat ditunaikan pada waktu yang serupa untuk membuat sembuh efusi pleura (kondisi ketika cairan di rongga pleura terlampau banyak).
Memang salah satu komplikasi paling sering berasal dari penyakit akibat rokok adalah terjadinya efusi pleura yg membuat penumpukan cairan di bagian rongga pleura paru-paru. Jika perihal itu berlangsung rasanya sungguh terlampau menyakitkan dapat dibilang hidup segan mati tak mau untuk bernafas telah terlampau sulit, rasa sesak seperti mencekik leher sehingga tindakan pembedahan dan pemasangan selang seperti ini diperlukan utk mengeluarkan timbunan cairan yg menggenangi paru-paru perokok.
Derita akibat rokok itu terlampau nyata, tak hanya penyakit tetapi termasuk pemborosan keuangan rumah tangga. Belum lagi para perokok secara tidak langsung telah melakukan perbuatan dzolim pada mereka yang tidak merokok tetapi jadi perokok pasif yang juga terancam penyakit akibat berasal dari rokok yg kamu hisap. Jadi marilah kita saling menghormati hak sesama dan hargailah kesehatan anda.
Please share if you care...